Analisis Jurnal 1

on Rabu, 15 Juni 2016


Analisis Jurnal: 1
Topik/Tema                             : Manajemen Akuntasi
Judul                                       : “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Manajemen Risiko dan Manajemen Modal Kerja Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Listing di BEI Tahun 2010-2013”
Nama Penulis/Peneliti             : Dwian Wahyu Prabawa dan Fitri Lukiastuti
Ringkasan                               :
Kondisi perekonomian Indonesia yang menunjukkan kestabilan membuat tingkat kesejahteraan masyarakat menjadi semakin membaik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang diikuti dengan tingkat daya beli masyarakat (BPS, 2014). Meningkatnya kesejahteraan masyarakat berpengaruh terhadap pola kehidupan, termasuk dalam hal investasi. Masyarakat telah menyadari pentingnya melakukan investasi untuk masa depan yang lebih baik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yang berupa return saham. Sedangkan variabel independennya adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan diproksi oleh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investment (ROI), Current Ratio (CR), dan Total Assets Turn Over (TATO). Market Risk diproksikan dengan interest rate dan Manajemen Modal Kerja dengan menggunakan proksi Cash Conversion Cycle (CCC). Sedangkan variabel dependen atau variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yang dipengaruhi oleh variabel independen adalah return saham. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2013. Penelitian ini akan menggunakan 8 perusahaan telekomunikasi dari tahun 2010 sampai tahun 2013 sebagai sampel sehingga diperoleh 32 data. Dalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan bantuan program SPSS 19.0 for windows. Data sekunder yang telah dikumpulkan, selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Dari hasil penelitian DER terhadap Return Saham diperoleh koefisien regresi sebesar -0,403 dengan nilai signifikansi sebesar 0,009. Karena nilai signifikansinya jauh lebih kecil dari 2,5% atau 0,025, maka hipotesis pertama dapat diterima yang berarti ada pengaruh antara variabel DER terhadap return saham perusahaan telekomunikasi. Dari hasil penelitian ROI terhadap Return Saham diperoleh koefisien regresi sebesar 0,450 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006. Karena nilai signifikansinya jauh lebih kecil dari 2,5% atau 0,025, maka hipotesis kedua dapat diterima yang berarti ada pengaruh antara variabel ROI terhadap return saham perusahaan telekomunikasi. Dari hasil penelitian CR terhadap Return Saham  diperoleh koefisien regresi sebesar -0,125 dengan nilai signifikansi sebesar 0,403. Karena nilai signifikansinya jauh lebih besar dari 2,5% atau 0,025, maka hipotesis ketiga tidak dapat diterima yang berarti CR tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan telekomunikasi. Dari hasil penelitian TATO terhadap return saham diperoleh koefisien regresi sebesar -0,344 dengan nilai signifikansi sebesar 0,025. Karena nilai signifikansinya sama dengan 2,5% atau 0,025, maka hipotesis keempat dapat diterima yang berarti ada pengaruh antara variabel TATO terhadap return saham perusahaan telekomunikasi. Dari hasil penelitian IR terhadap return saham diperoleh koefisien regresi sebesar 0,311 dengan nilai signifikansi sebesar 0,047. Karena nilai signifikansinya jauh lebih besar dari 2,5% atau 0,025 maka hipotesis kelima tidak dapat diterima yang berarti interest rate tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan telekomunikasi. Dari hasil penelitian CCC terhadap return saham diperoleh koefisien regresi sebesar 0,004 dengan nilai signifikansi sebesar 0,977. Karena nilai signifikansinya jauh lebih besar dari 2,5% atau 0,025, maka hipotesis keenam tidak dapat diterima yang berarti CCC tidak berpengaruh terhadap return saham perusahaan telekomunikasi. Dari nilai koefisien regresi Debt to Equity Ratio atau DER yang negatif menunjukkan bahwa total modal yang dibandingkan dengan total hutang yang dimiliki perusahaan telekomunikasi jumlahnya lebih besar. Nilai koefisien regresi Return on Investment atau ROI yang positif menunjukkan bahwa laba bersih setelah bunga dan pajak atau EAT yang dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan telekomunikasi jumlahnya lebih besar. Nilai koefisien regresi Current Ratio atau CR yang negatif menunjukkan bahwa aktiva lancar (current assets) dibandingkan dengan hutang lancar (current liabilities) yang dimiliki perusahaan telekomunikasi jumlahnya lebih kecil sehingga hasil rasionya negatif. Nilai koefisien regresi Total Asset Turn Over atau TATO yang negatif menunjukkan bahwa penjualan atau sales yang dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan telekomunikasi jumlahnya lebih kecil. Nilai koefisien regresi Total Asset Turn Over atau TATO yang negatif menunjukkan bahwa penjualan atau sales yang dibandingkan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan telekomunikasi jumlahnya lebih kecil. Nilai koefisien regresi interest rate atau ir yang positif menunjukkan bahwa kondisi perekonomian di Indonesia kurang baik. Nilai koefisien regresi Cash Conversion Cycle atau CCC yang positif menunjukkan perputaran hari penjualan atau DSO yang dibandingkan dengan perputaran hari hutang yang dimiliki perusahaan telekomunikasi jumlahnya lebih besar.

>>Jurnal Manajemen Indonesia. Vol.15-No.1 April 2015-STIE Bank BPD Jateng.<<


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : S. Hosey Rosalina
Dosen       : Jessica Barus, S.E., Mmsi.

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI

0 komentar:

Posting Komentar