Berfikir Induktif

on Senin, 27 Oktober 2014
Nama : Sonia Hosey Rosalina 
Npm   : 27212104
Kelas : 3EB19
TUGAS BAHASA INDONESIA 2 


Sebelum saya membahas ke pembahasan utama, terlebih dahulu saya akan menjelaskan apa itu penalaran? Penalaran merupakan pemikiran,logika,pemahaman. Penalaran adalah proses bepikir manusia untuk menghubungkan hubungan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Ada dua macam penalaran yang biasa dilakukan dalam menarik suatu kesimpulan, yakni :

  1. Penalaran deduktif 
  2.   Penalaran induktif
Namun pada kesempatan ini saya akan membahas tentang penalaran induktif saja. Induktif,merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus,lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.
Pada penalaran induktif terdapat beberapa bentuk :
        1)      Generalisasi
        2)      Analogi
        3)      Hubungan Kausal

       1)  Generalisasi
    Generalisasi adalah proses  penalaran yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus untuk diambil kesimpulan yang bersifat umum.generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diamati.
Contoh Generalisasi :
Pemakaian Bahasa Indonesia diseluruh daerah di Indonesia dewasa ini dapat dikatakan seragam. Perbedaan dalam struktur kalimat,lagu kalimat, ucapan terlihat mudah .
Dilingkungan , persurat kabaran , radio, dan TV pemakaian Bahasa Indonesia belum lagi dapat dikatakan sudah terjaga baik. Para pemuka kita pun pada umumnya juga belum memperlihatkan penggunaan Bahasa Indonesia yang terjaga baik . 

Fakta-fakta diatas menunjukkan bahwa pengajaran Bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.
Generalisasi mempunyai macam-macam bentuk, diantaranya :
a.       Generalisasi Sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : sensus penduduk
b.      Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang belum diselidiki
Contoh : hampir seluruh pria dewasa di Indonesia memakai celana pantaloon.

  # Hipotese dan Teori
   Generalisasi dan hipotese memiliki sifat yang tumpang tindih,namun membedakan kedua istilah tersebut sangat perlu. Hipotese (hypo “dibawah”, tithenai “mendapatkan”) adalah semacam  teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain lebih lanjut. Dan sebaliknya, teori sebenernya merupakan hipotese yang secara relative lebih kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese . Teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada . sedangkan hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai sebab-sebab atau relasi antara fenomena-fenomena,sedangkan teori merupakan hipotese yang telah diuji dan juga dapat diterapkan pada fenomena-fenomena yang relevan atau sejenis.

2) Analogi
     Analogi adalah penalaran yang membandingkan dua hal yang memiliki banyak persamaan sifat. Cara ini di dasarkan asumsi bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, maka aka nada persamaan pula dalam bidang atau hal lainnya.
Contoh Analogi :
Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang dokter, untuk dapat menjadi dokter yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin dan ulet. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang dokter diperlukan latihan atau pembelajaraan.

Analogi  memiliki jenis-jenisnya , diantaranya :
    A. Analogi induktif
  Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.
Contoh : Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

   B.Analogi deklaratif :  metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh : Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

3) Hubungan Kasual
    Hubungan kasual dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain . dapatlah kita sampai pada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu .
Penalaran induktif hubungan kausal dibedakan menjadi tiga macam,yaitu :
    A.      Sebab-Akibat
     Dalam hubungan ini dikemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi sebab,kemudian ditarik kesimpulan yang berupa akibat.
Contoh : penerbangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
    B.      Akibat-Sebab
       Dalam hubungan ini di kemukakan terlebih dahulu hal-hal yang menjadi akibat , selanjutnya ditarik kesimpulan yang merupakan penyebabnya .
Contoh : Andri juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
     C.      Akibat –Akibat
          Dalam hubungan ini dikemukakan beberapa akibat yang disebabkan oleh sesuatu hal.
Contoh : Toni melihat kecelakaan dijalanraya, sehingga Toni beranggapan adanya korban kecelakaan.

# Induksi dalam metode Eksposisi
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topic dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca untuk memperjelas uraian,dapat dilengkapi dengan grafik , gambar, atau statistic. Sebagai catatan tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah atau cara atau proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi

  •    Menentukan topik/tema 
  •    Menetapkan tujuan
  •  Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  • Menyusun karangan sesuai dengan topic yang dipilih
  • Mengembalikan karangan menjadi karangan eksposisi

Reference