TUGAS MATKUL: AKUNTANSI INTERNASIONAL (Tugas 1: Penerapan IFRS Pada PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk)

on Selasa, 08 Maret 2016
“PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk.”

v   Profil Sejarah dan Pendiri PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk
Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah berhasil memiliki market share tertinggi dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia. Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri industri ini.
Berawal dari keinginan pasangan suami isteri, Siem Thiam Hie bersama istrinya  Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa. Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930. Pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua di tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang. Seiring Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis, mendorong beliau memproduksi jamu Tolak Angin dalam bentuk serbuk. Produk ini mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannya pun terus meningkat. Dan pada tahun 1951 didirikan lah usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang artinya “ impian yang terwujud”. Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
Pada tahun 1970, dibentuk persekutuan komanditer dengan nama CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. Kemudian pada 1975, bentuk usaha industri jamu pun berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, dimana seluruh usaha dan aset dari CV Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul digabungkan, dan dilanjutkan oleh perseroan terbatas tersebut.
          Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern. Kemudian demi mengantisipasi kemajuan masa mendatang, Sido Muncul merasa perlu untuk membangun pabrik yang lebih besar dan modern, maka pada tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu, Ungaran, oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X dan disaksikan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu.

v   Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Seiring waktu berjalan Sido Muncul mulai mengembangkan bisnisnya yang awalnya hanya berkonsentrasi di bidang jamu (herbal), maka pada tahun 2004 Sido Muncul membuat divisi baru yaitu “Divisi Food”.
Produk pertama yang dibuat adalah minuman energi “Kuku Bima Energi” dengan rasa original. Kemudian produk berikutnya adalah permen yaitu Permen Tolak Angin, Permen Jahe Wangi dan Permen Kunyit Asam. Disusul dengan minuman kesehatan seperti Sido Muncul VitaminC-1000, Kuku Bima Kopi Ginseng, Kopi Jahe Sido Muncul. Susu Jahe, Alang Sari Plus, Colla Mill. Untuk minuman energi “Kuku Bima Energi” Sido Muncul mengeluarkan beberapa varian rasa yaitu rasa Anggur, Jambu, Jeruk, Nanas, Kopi, Mangga, Susu Soda serta Kuku Bima Energi Plus Vitamin C.
Produk-produk yang telah di produksi sampai saat ini oleh Sido Muncul ada lebih dari 250 jenis produk dengan produk unggulan Tolak Angin, Kuku Bima Energi, Alang Sari Plus, Kopi Jahe Sido Muncul, Kuku Bima Kopi Ginseng, Susu Jahe, Jamu Komplit dan Kunyit Asam .
Tepat tanggal 18 November 2013, perusahaan keluarga ini memilih naik kelas menjadi perusahaan terbuka dengan tujuan agar perusahaan ini langgeng dan dipercaya oleh masyarakat. Saat ini PT. Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk. telah menjadi Pabrik Jamu terbesar di Indonesia dan masih akan terus berkembang dan kini tercatat dengan Kode saham dari Perseroan SIDO di Bursa Efek Indonesia.

v   Anak Perusahaan PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk
PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk yang semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini, dan meraih berbagai macam penghargaan dan prestasi baik ditingkat nasional maupun internasional. Penghargaan tersebut seperti penghargaan Merek Terpopuler, Indonesian Customer Satisfaction Index (ICSA), Indonesian Best Brand Award (IBBA), Golden Best Brand Award, Platinum Best Brand Award, The Word of Mouth Marketing (WOMM), Cakram Award, Marketing Award, The Indonesia Herbal Medicine Award, The Indonesian Original Brands Apreciation, dan Indonesia Most Popular Brand In Social Media, dan Indonesian Original Brand Apreciation.
Dan saat ini PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk dipimpin oleh Bapak Irwan Hidayat sebagai  direktur utama. PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk  senantiasa menjaga kualitas produk dan melahirkan berbagai inovasi, guna mengakomodir kebutuhan kesehatan masyarakat. Perkembangan perusahaan yang stabil dibuktikan dengan  PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk memiliki beberapa anak perusahaan. Memiliki anak perusahaan merupakan salah satu rencana jangka panjang yang dilakukan Grup Sido Muncul guna melebarkan sayap ke bisnis industri farmasi
Anak perusahaan yang berada dinaungan PT Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk diantaranya:
· PT Berlico Mulia Farma
· PT Sidomuncul Pupuk Nusantara
PT Berlico Mulia Farma resmi bergabung menjadi anak perusahaan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tepat pada tanggal 1 September 2014. PT Berlico Mulia Farma berkedudukan di Kalasana, Yogyakarta memproduksi berbagai macam obat-obatan. Kegiatan produksi dilakukan di luas tanah berukuran 7,246 meter persegi, telah dilengkapi dengan fasilitas produksi baik untuk memproduksi obat dalam bentuk cairan berbentuk sirup/suspensi, tablet, tablet salut, dan cream.
Saat ini PT. Berlico Mulia Farma telah memproduksi sekitar 80 jenis obat yang terdiri dari produk-produk ethical, OTC, food supplement, dan medical herbal. Berbagai merek produk yang dipasarkan antara lain: Anacetine (Obat Penurun Panas), Combicitrine (Obat Cacing), Berlosid (Obat Mag), Anabion (Multivitamin Anak-anak), Suprabion (Multivitamin untuk Orang Dewasa), dan Minyak Telon cap 3 anak.
          Semarang Herbal Indo Plant (SHI) didirikan pada tahun 2010, merupakan pabrik bahan baku yang dikembangkan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperpendek mata rantai produksi, efisiensi, standarisasi dan membantu petani menampung hasil panen mereka pada saat harga turun. Hasil SHI adalah ekstraksi untuk memasok produk makanan, minuman, farmasi, nutraceutical, kosmetik dan pertanian. Menggunakan metode yang terstandar untuk mengestraksi tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan misalkan dari daun, bunga, kulit tanaman, akar, benih dan buah. Dikerjakan secara teliti dengan prosedur dan pengawasan yang ketat untuk menjaga kelangsungan tanaman obat dan herbal di Indonesia.
PT Muncul Mekar didirikan tepat pada tahun 1975 berkantor pusat di Jalan Mlaten Trenggulun nomor 102 Semarang. PT Muncul Mekar  ditunjuk sebagai distributor tunggal perusahaan jamu dan farmasi Sido Muncul. Dalam perkembangannya, Muncul Mekar berhasil membuka empat kantor Perwakilannya di Jakarta yang membawahi pemasaran Jabodetabek, Sumatera dan Pontianak, Jawa Barat mencakup wilayah pemasarannya termasuk provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah mencakup wilayah pemasaran provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur mencakup wilayah pemasaran provinsi JawaTimur, Indonesia bagian Tengah dan Indonesia bagianTimur.
          PT Sidomuncul Pupuk Nusantara merupakan salah satu anak perusahaan PT  Industri Jamu dan Farmasi Sido muncul yang bergerak dibidang produsen pupuk organik. PT Sidomuncul Pupuk Nusantara berdiri sejak tahun 2013.

v   Jumlah Saham yang Beredar dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk
Saat ini, produk-produk PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk telah berhasil di ekspor ke beberapa negara Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dll), Australia, Korea, Nigeria, Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini perseroan juga tengah melakukan penjajakan dengan distributor dan perusahaan asal Thailand, Vietnam dan Jepang.
Dan berdasarkan informasi mengenai penawaran umum saham yang terdapat di laporan keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk tahun 2014 dijelaskan bahwa perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK-yang sebelumnya BAPEPAM-LK) dengan suratnya No. S-421/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum sebanyak 1.500.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp 580 (dalam nilai penuh) per saham. Dan seluruh saham tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

v   Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) Dalam Pelaporan Keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk
Dalam PSAK 1 tahun 2012 dinyatakan bahwa laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 yang telah diperbaharui pada tahun 1996 tentang pasar modal, perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada BAPEPAM LK. Pelaporan dan publikasi laporan keuangan tahunan yang diaudit dan laporan tengah tahunan yang tidak diaudit adalah bersifat sukarela. Laporan keuangan yang diserahkan kepada BAPEPAM terdiri dari (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan saldo laba, (4) laporan arus kas, dan (5) catatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang ditetapkan harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standar Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC). International Accounting Standar Board (IASB) yang dahulu bernama International Accounting Standar Committee (IASC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan.
Perbedaan utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinkan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan disajikan dengan basis ‘true and fair.
Mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti oleh pasar dunia (global market).
Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat:
1.      Full Adoption; Suatu negara mengadopsi seluruh standar IFRS dan menerjemahkan IFRS sama persis ke dalam bahasa yang negara tersebut gunakan.
2.      Adopted; Program konvergensi PSAK ke IFRS telah dicanangkan IAI pada Desember 2008. Adopted maksudnya adalah mengadopsi IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.
3.      Piecemeal; Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
4.      Referenced (convergence); Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar.
5.      Not adopted at all; Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
Indonesia menganut bentuk yang mengambil IFRS sebagai referensi dalam sistem akuntansinya. Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK –IAI) telah menetapkan roadmap. Pada tahun 2009, Indonesia belum mewajibkan perusahaan-perusahaan listing di BEI menggunakan sepenuhnya IFRS, melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan nasional atau PSAK. Namun pada tahun 2010 bagi perusahaan yang memenuhi syarat, adopsi IFRS sangat dianjurkan. Sedangkan pada tahun 2012, Dewan Pengurus Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan DSAK merencanakan untuk menyusun/merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IAS/IFRS versi 1 Januari 2009. Pemerintah dalam hal ini Bapepam-LK, Kementerian Keuangan sangat
mendukung program konvergensi PSAK ke IFRS.
Konvergensi PSAK ke IFRS memiliki manfaat sebagai berikut: Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK). Kedua, mengurangi biaya SAK. Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan. Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan. Kelima, meningkatkan transparansi keuangan. Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal. Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Untuk melihat kepatuhan perusahaan di Indonesia dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan IFRS, maka secara umum kalimat pernyataan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut : “Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAMLK.”. Termasuk juga dalam laporan keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk Tahun 2014 (Di bagian awal-surat pernyataan laporan auditor).
Itu artinya, laporan keuangan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk Tahun 2014 sudah mengacu pada ketetapan IFRS.
Untuk melihat perubahan dan dampak dari penerapan IFRS, maka kita dapat melihatnya melalui Catatan Atas Laporan Keuangan, khususnya pada Kebijakan Akuntansinya.
PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi PSAK terhadap IFRS adalah:
a.       PSAK 16 tentang Properti Investasi
b.      PSAK 16 tentang Aset Tetap
c.       PSAK 30 tentang Sewa
d.      PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
e.       PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
Perbedaan mendasar laporan keuangan sebelum penerapan IFRS dan setelah penerapan IFRS yaitu:
1.      PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair Value based.
Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value based mendominasi perubahan-perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai contoh perlunya di lakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset pada suatu tanggal pelaporan. Hal ini untuk memberikan keakuratan atas suatuatas suatu laporan keuangan.
2.      PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based berubah menjadi Prinsiple Based.
Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan diatas 75% dianggap material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbagan Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.
3.      Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal. Pihak perusahaan harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting dan signifikan sehingga para pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan dengan fakta yang lebih baik.

v   Referensi:
http://www.sidomuncul.com/ob-muncul.php (Diakses pada: 07 Maret 2016, 16:00 WIB).

http://www.sidomunculpupuknusantara.com/info-123-sejarah.html (Diakses pada: 07 Maret 2016, 16:06 WIB).

http://sidomuncul67.blogspot.co.id/p/blog-page.html (Diakses pada: 07 Maret 2016, 15:42 WIB).

https://id.wikipedia.org/wiki/Sido_Muncul (Diakses pada: 07 Maret 2016, 15:28 WIB).
Laporan Keuangan Tahun 2014 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (www.idx.co.id, Diakses pada: 07 Maret 2016, 18:36 WIB).


          http://www.academia.edu/4091611/Dampak_Implementasi_IFRS_BAGI_PERUSAHAAN (Diakses pada: 09 Maret 2016, 05:37 WIB).
          https://baracellona.wordpress.com/2014/06/26/589/ (Diakses pada: 09 Maret 2016, 05:35 WIB).
          http://aliethok.blogspot.co.id/2012/05/contoh-kasus-pengaruh-penerapan-ifrs.html (Diakses pada: 09 Maret 2016, 05:54 WIB).

          http://fe-akuntansi.unila.ac.id/download/22042015-1011031021.pdf (Diakses pada: 09 Maret 2016, 05:55 WIB).

          http://imanfreelance.blogspot.com/2011/04/pengakuan-unsur-unsur-laporan-keuangan.html (Diakses pada: 09 Maret 2016, 06:11 WIB).


Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama                     : Sonia.HR
Dosen Matkul        : Jessica Barus, SE., MMSi
Kelas                      : 4EB19

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI




0 komentar:

Posting Komentar