PERBANDINGAN AKUNTANSI DI EROPA, AMERIKA
DAN ASIA
A.
Analisa Komparatif Akuntansi di Amerika,
Eropa, dan Asia
Setiap negara memiliki sistem akuntansi yang berbeda-beda. oleh
karenanya, sering kita membandingkan sistem akuntansi antar negara tersebut.
Menurut Choi (2011:49-96), contoh perlakuan-perlakuan akuntansi yang berbeda
disebabkan oleh adanya penggunaan standar yang berbeda, sebagai contoh: a)
Standar akuntansi di Inggris Raya memperbolehkan perusahaan menggunakan penilai
untuk menentukan nilai pasar wajar atas aset tetapnya dan hal tersebut tidak
boleh dilakukan di Amerika; b) Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan
perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju inflasi, dan
kebanyakan negara lain melarang hal tersebut; c) Standar akuntansi di Amerika
Serikat memperbolehkan goodwill dikapitalisasi dan dijadikan beban hanya
jika goodwill tersebut mengalami penurunan nilai, sedangkan di beberapa
negara lain goodwill dapat diamortisasi dengan periode yang
berbeda-beda; d) Standar akuntansi di beberapa negara fasilitas yang diberikan
kepada pekerja semisal fasilitas kesehatan boleh diakui sebagai kewajiban
sedangkan di negara lain hal tersebut baru diakui ketika fasilitas tersebut
dibayarkan; e) Standar akuntansi beberapa negara lebih mementingkan pengakuan
pendapatan dengan mengunakan basis kas dan bukan dengan basis akrual.
Sistem akuntansi di benua Amerika banyak memiliki kemiripan
dengan Inggris-Eropa. Amerika telah mengadopsi, dan tidak mengambil sepenuhnya
dari sistem akuntansi Inggris. Akuntansi Amerika Serikat, lebih fokus pada
perusahaan besar dan ketertarikan investor, kebutuhan kreditor dan pengguna
yang lainnya. Informasi yang relevan untuk kebutuhan bisnis adalah subjek
puncak untuk batasan kemampuan kembali. Pasar sekuritas berpengaruh dominan
terhadap peraturan akuntansi di Amerika Serikat. Akuntansi Amerika cenderung lebih
mementingkan kebutuhan investor dan secara relative kurang konservatif dan
lebih transparan dari negara-negara di benua lain.
Sedangkan Akuntansi di Eropa menurut sejarah didasarkan pada konsep sosialis yang berfokus
kepada rencana ekonomi. Akuntansi mereka juga condong kearah kebutuhan petugas
pajak dan fokus sedikit ke arah pencerminan laba perusahaan. Tetapi dalam
beberapa tahun terakhir. Negara di Eropa telah menerapkan transisi dari negara
sosialis menuju ke gaya ekonomi pasar barat.
Lain halnya dengan akuntansi di benua Asia, yang umunya mengadopsi dari
sistem akuntansi negara Inggris dari benua Eropa. Banyak negara berkembang di
Asia mengalami kemunduran kepercayaan diri didalam pasar keuangan, yang
berujung pada krisis finansial. Salah satu jalan keluar dari hal ini adalah
meningkatkan kualitas dan transparansi akuntansi dengan cara mengadopsi
kualitas dan transparansi akuntansi, dengan cara mengadopsi kualitas yang lebih
tinggi dari standar akuntansi.
B.
Standar
dan Praktik Akuntansi di Amerika, Eropa, dan Asia
Di dalam akuntansi keuangan
dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan.
Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan. Jika
tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang
mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya akan
menjadi masalah bagi para pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami
laporan keuangan yang ada.
Laporan keuangan merupakan bahasa yang digunakan
oleh komunitas bisnis. Bahasa bisnis tersebut disusun berdasarkan standar
akuntansi yang merupakan aturan-aturan pengukuran untuk laporan keuangan. Dalam
perkembangannya, terdapat banyak dan berbedanya standar akuntansi yang berlaku
sehingga menimbulkan masalah keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu
dapat dipahami karena dalam proses penyusunan standar akuntansi di suatu negara
tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor lokal suatu negara (Wolk et al.,
2001: 4) mengatakan “economic conditions have an impact upon both
political factors and accounting theory”. Hal ini yang menyebabkan standar
dan praktik akuntansi di tiap-tiap negara terdapat perbedaan. Seiring dengan
era globalisasi yang dimotori oleh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang mengubah dunia internasional menjadi sebuah global village/
borderless, sejak saat inilah masalah perbedaan standar akuntansi mulai
timbul.
Ø Standar Akuntansi
Setiap negara tentunya
mempunyai aturan akuntansi (standar) yang berbeda-beda. Perbedaan itu mencakup
perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan. Perbedaan akuntansi tiap negara
akan menyulitkan bagi para pengguna laporan keuangan terutama bagi para analis,
auditor, investor dan kreditor yang lingkup kerjanya melewati batas negara.
Ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya
produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara
tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara lain misalnya
melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika
standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar
akuntansi yang dipakai di negara lain.
Standar
Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS )
disusun oleh empat organisasi utama dunia. Organisasi tersebut yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama
Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen
untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan
dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi,
dapat dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999).
Komisi Masyarakat
Eropa (EC) menekankan negara-negara anggota untuk menggunakan standar akuntansi
internasional guna memasuki pasar modal pada banyak negara, sehingga mengurangi
masalah operasional perusahaan multinasional dalam skala internasional. Penerapan
standar akuntansi internasional di Eropa lebih bermotif untuk mempermudah jalan
masuk ke pasar modal di banyak negara, khususnya Amerika Serikat dan
negara-negara lokasi anak perusahaan. Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC) bertujuan untuk mengembangkan konsensus
internasional, pertukaran informasi penyusunan standar baku untuk melindungi
investor, dan pengawasan yang memadai dalam pasar modal.
Federasi Akuntansi
Internasioanal (IFAC) bertujuan untuk pengembangan profesi dan harmonisasi standar
akuntan di seluruh dunia guna
memberikan
jasa yang konsisten dan memiliki kualitas yang tinggi guna kepentingan
masyarakat (Choi, et al., 1999).
Masing-masing negara memiliki lembaga pengatur
standar pelaporan keuangan. Setiap negara menggunakan standar pelaporan yang
sangat mungkin divergen antara satu dengan yang lain. Tidak ada jaminan
bahwa laporan-laporan keuangan yang disajikan di antara negara-negara yang
berbeda tersebut dapat dibaca dengan bahasa yang sama. Perbedaan standar ini
pada ujungnya juga akan menghambat para pelaku bisnis internasional dalam
mengambil keputusan bisnisnya. Contoh Standar Akuntansi di Beberapa negara
adalah sebagai berikut:
1. Indonesia
(di Benua Asia) memiliki Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) yang mengeluarkan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai satu-satunya standar yang
diterima sebagai “bahasa bisnis” perusahaan-perusahaan di Indonesia.
2. Amerika
Serikat memiliki Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP) yang dirilis oleh Financial Accounting Standard Board (FASB).
3. Uni
Eropa memiliki International
Accounting Standard (IAS) yang kini menjadi International Financial Reporting Standard (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB)
dan seterusnya.
Ø Praktik Akuntansi
Kebutuhan dari pemakai laporan keuangan berbeda-beda
sebagai contoh, kebutuhan dari negara-negara common law yaitu Amerika
Serikat dan negara-negara persemakmuran Inggris yang berbeda dengan kebutuhan
dari negara-negara code law seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol,
Belanda (Choi, et al., 1999), dan Akuntansi Perkoperasian di Indonesia
yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat (Arja Sadjiarto, 1999). Meskipun
banyak kritik terhadap standar akuntansi internasional, banyak pula dukungan
terhadap standar akuntansi internasional. Hal ini karena beberapa organisasi
peminjam internasional mendorong digunakannya standar akuntansi yang diterima
secara internasional dan badan-badan pengawas pasar modal internasional semakin
menuntut penggunan standar akuntansi internasional. Seperti halnya tekanan
dunia internasional untuk mengadopsi standar akuntansi internasional, sebagai
contoh tuntutan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia yang mengharuskan standar
akuntansi keuangan yang sejalan dengan standar akuntansi internasional (Asian
Development Bank Report, 2003). Standar Akuntansi Internasional oleh beberapa
organisasi tersebut diharapkan dapat mengatur praktik-praktik akuntansi secara
internasional.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh Amerika Serikat dalam kancah
internasional sangat kuat dalam hampir segala aspek kehidupan, acapkali kita
sulit membedakan mana yang internasional dan mana yang Amerika. Faktanya, dalam
dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang
disusun oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) diikuti oleh
beberapa negara, baik secara langsung maupun modifikasi. Sementara Internasional
Accounting Standards (IASs), yang dikeluarkan oleh International
Accounting Standards Committee (IASC), belum diikuti oleh semua negara,
bahkan oleh negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Namun sejauh ini yang leading menjadi standar
acuan adalah International Financial Reporting Standards (IFRS) yang
dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). IASB
adalah badan pengatur standar dari International Accounting Standards
Committee Foundation, sebuah lembaga independen nirlaba
internasional yang bergerak di bidang pelaporan keuangan yang berkedudukan
di Inggris. Saat ini, lebih dari 100
negara telah diwajibkan atau membolehkan penerapan IFRS dan diperkirakan
akan semakin banyak negara di dunia menggunakan IFRS. Bahkan 10 negara
yang pasar modalnya sudah mendunia telah melakukan konvergensi ke IFRS, yaitu,
Jepang, Inggris, Perancis, Kanada, Jerman, Hongkong, Spanyol,
Switzerland, Australia, termasuk Amerika Serikat sudah menyatakan akan
melakukan konvergensi ke IFRS.
Untuk Indonesia,
sejak revisi PSAK tahun 1994, IAI telah memutuskan untuk melakukan
harmonisasi standar PSAK kepada IFRS. Selanjutnya, harmonisasi tersebut
diubah menjadi adopsi yang ditujukan dalam bentuk konvergensi. Sebagai langkah
awal, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DASK-IAI) akan
mengkonvergensikan PSAK secara penuh dengan IFRS melalui 3 tahapan, yaitu tahap
adopsi, persiapan akhir, dan implementasi. Tahap adopsi dilakukan pada periode
2008-2011, meliputi aktivitas adopsi seluruh PSAK ke IFRS, persiapan
infrastruktur, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku. Dengan demikian,
konvergensi PSAK diharapkan dapat meningkatkan kualitas standar akuntansi
keuangan dan mengurangi biaya penyusunan, meningkatkan kredibilitas dan
kegunaan laporan keuangan melalui peningkatan kualitas dan daya banding serta
menyelaraskan dengan pengaturan yang berlaku secara internasional.
Ø Referensi:
Natalia Titiek Wiyani, S.Pd. Standarisasi,
Harmonisasi dan Konvergensi IFRS (International
Finance Reporting Standar and Practices). (Diakses Pada, 18 Maret 2016.
15:37 WIB).
Ferry Danu Prasetya. Perkembangan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi-Vol, No.4, Juli 2012.
Unika Widya Mandala Surabaya. (Diakses pada, 18 Maret 2016. 15:34 WIB).
Heri Sukendar, W. Konvergensi Standar Laporan
Keuangan Ke Standar Pelaporan Keuangan Internasional-Journal the winner, Vol.10 No.1, Maret 2009:10-21. Universitas Bina
Nusantara. (Diakses Pada, 18 Maret 2016. 15:38 WIB).
Intan Immanuela. Adopsi Penuh dan Harmonisasi
Standar Akuntansi Internasional. Universitas Widya Mandala Madiun. (Diakses
Pada, 18 Maret 2016. 15:30 WIB).
Murnia Ana Sulfia Situmorang. Transisi Menuju IFRS
dan Dampaknya Terhadap Laporan Keuangan. Universitas Diponegoro. (Diakses pada,
18 Maret 2016. 15:38 WIB).
Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional
Nama : S.
Hosey Rosalina
Dosen : Jessica
Barus, S.E., Mmsi.
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
0 komentar:
Posting Komentar